MIND AND SOUL

Hari ini hari rabu, jam di kamarkupun menunjuk pada pukul delapan malam.  Yang ku rasakan saat ini adalah rasa lelah yang sepertinya tak berkesudahan. Slalu mengikutiku sampai tes akhir nanti tiba. Aku ingin beristirahat. Merebahkan tubuhku di tempatnya. Sepertinya tempat itu sudah memanggil namaku agar ku segera kesana. Kuputuskan untuk sesegera.

Sampai pada suatu tempat ku berada di tepi sungai. Aku ingin melihat ada apa disana. Dan aku duduk diatas sebuah batu besar. Tiba-tiba kulihat sesosok orang yang sepertinya sudah kukenal dari aliran sungai yang mengalir deras melewati kakiku. Aku ingat sesuatu. Mamaku pernah bilang orang itu adalah hasil dari pertemuannya dengan papaku. Dia lahir dari rahim mamaku. Orang tuaku memberi namanya Puspita Dian Arista. Dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh mama dan papaku. Dan sepertinya aku sudah ingat siapa dia.

Dia adalah aku. Ya aku… Tapi siapa aku? Apa sebenarnya aku ini? Mengapa aku ada?

Aku adalah satu manusia, aku adalah jiwa dan ragaku. Diciptakan Tuhan beserta kelebihan dan kekurangannya. Jiwaku adalah abstrak. Jiwaku yang mengatur hidupku. Dia bisa kemana saja asal dia mau, tak seperti ragaku. Ragaku adalah sesosok manusia yang dapat dirasakan keberadaannya dan dapat dilihat. More

obat bosanku

Rasa ini sudah aku rasakan untuk yang kesekian kalinya. Duniaku bukan disini, disini bukan tempatku dan aku tidak ingin berada disni. Ini seperti membentuk suatu siklus hidupku, down and up. Berputar seperti itu terus..terus dan terus dan sepertinya ini memang seharusnya.  Aku sudah jenuh disini.

Aku bisa melakukan banyak hal untuk melupakan rasa jenuhku, tapi seperti yang kubilang tadi akhirnya akan kembali pada titik dimana aku merasakan kejenuhan itu. Tapi aku punya obat untuk ini.

Aku ini roda. Aku punya jari-jari yang kuat dan bagus. Jari-jari inilah yang selalu mendukungku.  Jari-jari dimana aku bisa bercerita, mendengar  dan tertawa dalam rasa jenuh yang aku simpan. Aku menyebut mereka orang-orang terbaikku..sahabat

Ya, obat jenuhku ada pada tawa dan canda itu.

Mereka alasan mengapa aku bisa bertahan disini, bukan seperti yang lain yang mengharuskan untuk aku disini. Bersama mereka aku tidak menghiraukan rasa jenuh itu, bisa bernyanyi, berteriak, merenung, berpikir, bermimpi, melompat, berlari dan bahkan membuat dunia kami sendiri.

Salah seorang sahabatku bilang :

“Satu hal yang aku pelajari ketika kita ada di titik jenuh. Berangan-anganlah tentang hal yang paling kamu inginkan, pusatkan pikiranmu pada angan-angan itu, jangan pikirkan posisimu sekarang seperti apa atau bagaimana kau akan melakukannya. Tetaplah berpikir suatu hari nanti kamu pasti bisa mencapai apa yang kamu imajinasikan dan tersenyumlah.. J”

Aku bersyukur aku menemukan mereka..aku bertahan disini karena mimpi dan mereka

Nb:Already missing u..

FILMku, dunia liarku..

Film adalah duniaku. Menjadi pembuat film,  penikmat film bahkan memerankan suatu tokoh dalam beberapa film pernah aku lakukan. Semua ini berawal saat aku masih duduk di bangku SMA. Rasa kecintaan akan film mulai tumbuh dalam diriku. Mulai dari membuat film-film pendek yang menurutku konyol sampai film yang ku beranikan ikut dalam berbagai festival yang membuatku naik ke podium juara dan beberapa kali mengalahkan film pendek garapan sutradara-sutradara tekenal sekarang ini.

Lakukan apa yang kamu suka, teruslah berpositif thinking dan berimajinasilah.”

Ya..aku jatuh cinta pada film. Film membuatku bisa berdiam diri lama-lama untuk mengkhayalkan apa yang inginku khayalkan. Setelah berkhayal aku tuangkan dalam film dan wusss…datanglah uang. Sungguh mengasyikkan. Namun,  banyak orang hanya memandang sebelah mata pada bidang ini. Mereka sedikit banyak mempengaruhi ku untuk meninggalkan film, karena menurut mereka bidang ini tidak terlalu menjanjikan. Namun aku tidak menemukan kesenangan selain yang aku temukan di film. Dengan bergelut dibidang film ini aku bisa melakukan apa yang aku suka, berimajinasi secara liar dan tentu saja tetap berpositif thinking.

“Kita ini agent of change jadi jangan ragu untuk membuat gebrakan baru”

Film menurutku adalah kreativitas.  Kreativitas adalah kebebasan dan gebrakan baru. Anak-anak muda yang sekarang ini sudah harus ditanamkan untuk lebih mengasah kreativitasnya. Kreativitas berarti efisiensi. Kita harus bisa menghasilakan suatu karya yang membanggakan tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah atau sponsor. Indonesia sebenarnya sudah terbiasa hidup dengan pas-pasan, tertindas, bahkan sudah pernah mengalami korban penjajahan selama 350 tahun dan sampai sekarang masih bisa survive karena  sebenarnya bangsa kita adalah bangsa yang kreatif,  kreatif bila dalam keadaan terdesak. Semakin terdesak semakin muncul ide-ide untuk keluar dari lubang jarum. Oleh karena itu kia harus bisa memanfaatkan keadaan yang terdesak ini untuk menghasilkan suatu mahakarya.

Aku yakin suatu saat nanti, yah 10 tahun lagilah, Indonesia akan seperti Perancis yang kita tau mereka adalah Negara yang sangat menghargai dan mengapresiasi karya anak bangsanya. Pada saat itu warga Indonesia sudah mulai sadar tentang kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Orang-orang khususnya para pemuda mulai melestarikan budaya dan warisan dari para leluhur, mulai dari film-film jaman dahulu, budaya daerah, dan cerita-cerita rakyat. Dan manusia di Indonesia mulai menanamkan rasa perjuangan dan usaha untuk mencapai impian,  tidak seperti sekarang yang mau segalanya secara instan. Orang Indonesia juga harus mengalahkan rasa egois dan menghargai orang lain. Teamwork dalam hal ini sangat penting. Seorang pelukis saja tidak bisa menghasilakan lukisan yang sebegitu bagusnya tanpa pembuat kanvas, pembuat catnya dan model yang bersedia “bugil” untuk dilukis. Begitu juga dalam film, saya saja untuk menghasilakan suatu film harus bekerjasama dengan berbagai kalangan. “Dalam movie director misalnya, aku harus memberikan beberapa bagian untuk dikerjakan orang lain, aku memberikan ideku mau dibuat seperti apa film ini nantinya. Semua itu perlu teamwork.” Indonesia tidak lagi egois dengan hanya memikirkan kepentingan pribadi atau kalangan, semuanya bisa bekerjasama dengan baik untuk meraih mimpi bersama.

Wawancaraku dengan Dennis Adishwara J

Blog Stats

  • 1,990 hits